Rekber atau Rekening Bersama adalah Jasa perantara antara Penjual dan Pembeli yang tidak dapat melakukan Transaksi dengan Bertemu langsung ( COD ). Pentingnya menggunakan Jasa Rekber dalam Transaksi Jual-Beli Online adalah untuk meminimalisir adanya Penipuan yang marak terjadi dalam Transaksi Online. Data terbaru dari Cybercrime Polri menunjukkan Miliaran rupiah hilang setiap bulannya karena menjadi sasaran para pelaku Kejahatan Transaksi Online tersebut. Hal ini terjadi karena kurangnya penyedia Jasa Rekber yang bisa menjadi Penengah atau Perantara bagi transaksi Online tersebut. Ditambah lagi kurangnya pemahaman Masyarakat akan arti dan peranan Jasa Rekber. Perlu diketahui, Penipuan/Kejahatan Jual-Beli Online hanya terjadi ketika Transaksi terjadi hanya antara Penjual dan Pembeli tanpa adanya Perantara.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN JASA REKBER BAGI PENJUAL/SELLER :
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN JASA REKBER BAGI PEMBELI/BUYER :
Kejahatan Jual-Beli Online sampai sekarang tetap menjadi momok menakutkan ketika kita punya keinginan untuk Membeli/Menjual barang dari dan ke luar daerah. Atisipasi adalah jalan terbaik untuk menjadikan belanja Anda menjadi Belanja yang Aman dan Nyaman.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN JASA REKBER BAGI PENJUAL/SELLER :
- Menjadi Recomended Seller, karena kepercayaan yang diberikan oleh buyer.
- Memperluas Jaringan Pasar, seller tidak hanya bisa menjual barang di daerahnya sendiri, tapi bisa menjual ke kota-kota/daerah-daerah lain dengan Kepercayaan yang telah diberikan Buyer.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN JASA REKBER BAGI PEMBELI/BUYER :
- Jaminan 100% aman. Buyer tidak akan mentransfer dana pembelian barang secara langsung ke Rekening Seller, melainkan ke Rekening Rekber terlebih dahulu. Dana Buyer tetap aman sampai Barang yang dipesan dari Seller sudah diterima dengan baik.
- Kemudahan dan kenyamanan ketika ingin berbelanja barang yang diinginkan tapi Posisi daerah tidak memungkinkan untuk saling bertemu.
Kejahatan Jual-Beli Online sampai sekarang tetap menjadi momok menakutkan ketika kita punya keinginan untuk Membeli/Menjual barang dari dan ke luar daerah. Atisipasi adalah jalan terbaik untuk menjadikan belanja Anda menjadi Belanja yang Aman dan Nyaman.
Berbagai Modus Kejahatan Transaksi Online Yang Wajib Kita Ketahui.
Kasus 1
Buyer dan seller sepakat COD disuatu tempat. Ketemulah mereka.
Setelah dirasa cukup, buyer pura-pura gak ada uang cash, alhasil buyer minta nomor rekening seller.
Seller yang lugu pun kasih nomor rekening.
Buyer sok-sok pake m/e-banking dan bilang kalo uangnya udah ditransfer. Selesai kan? Mereka pisah.
Seller cek ATM nya ternyata melompong.
Tips: Usahain jangan mau transfer-transferan, mending uang cash aja. Suruh dia ambil uangnya di ATM terdekat.
Lalu gimana kalo harga barangnya aja misal 20 Jutaan? Masa harus cash keras bawa-bawa uang 20juta?
Untuk orang yang mempunya barang dengan harga segitu, harus punya mbanking juga. Kalo gak punya resiko
Dan COD pun gak menjamin bebas penipuan
Kasus 2
Buyer dan seller sepakat COD disuatu tempat. Ketemulah mereka.
Seller beralibi harus buru-buru karena ada suatu urusan.
buyer yang belum puas ngecek barang si seller terpaksa meng-iya-kan dan harus membayar uang tersebut tanpa tau barang tersebut bagus/rusak. Mereka pisah.
buyer cek barangnya nya ternyata rusak. Dan nomor seller pun langsung gak aktif lagi.
Tips: Usahain seller ditahan dulu sampe agan puas ngecek barangnya. Kejadian ini pernah ane alamin pribadi. Alasan dia buru-buru karena ibunya sakit.
Lagi-lagi, COD gak menjamin bebas dari penipuan
Kasus 3
Buyer sepakat membeli barang seller. Tapi buyer minta untuk transfer uang 50% dulu dari harga deal, sisanya baru dibayar setelah barang sudah ditangan buyer.
Buyer pun transfer uang 50% tsb dan seller yang lugu ini pun langsung kirim barang.
Beberapa saat kemudian, janji buyer pun hanya tinggal janji. Dia menghilang gak tau kemana.
Tips: Jangan pernah mau kirim barang apapun kalo belum lunas.
Kasus 4
Buyer yang jujur dan emang lagi cari barang, jalan-jalan di FJB. Ketemu lapaknya Seller.
Singkat cerita, mereka deal diharga Rp. xxx tanpa rekber (jadi buyer yang lugu transfer langsung ke rekening seller.
Disini kebanyakan buyer juga ogah-ogahan transfer langsung. Tapi seller dengan pinternya bilang "DP aja delu deh gan 100 ribu, nanti ane kirim barangnya, kalo udah sampe agan lunasin".
Siapa yang gak tertarik kayak gitu? Dengan 100ribu barang udah ditangan kebanyakan orang juga mau.
Eits! Jangan salah.
Setelah setuju dan buyer pun transfer 100 ribu, apa yang terjadi? seller menghilang.
Tips: 100 ribu emang gak sebera buat beberapa orang. Tapi kalo tukang tipu berhasil modusin 10 orang kayak gini dalam sehari, dia udah dapet 1 juta. Jadi, jangan pernah mau DP kalo identitas dia dan reputasi dia belum jelas.
Kasus 5
Buyer tukang tipu jalan-jalan di FJB. Ketemu lapaknya seller.
Singkat cerita, mereka deal diharga Rp. xxx tanpa rekber (jadi buyer transfer langsung ke rekening seller. )
Disini kebanyakan seller juga langsung mau, wong buyer transfer langsung, lebih praktis.
Kemudian buyer kirim foto bukti kalo dia udah transfer ke rekening seller.
Kalo seller yang lugu dan percaya aja emang udah ditransfer, dia apes. Kenapa? karena foto bukti transferan tadi adalah palsu alias editan sotosop !!!!
Tips: Minta foto bukti transferan tadi dari beberapa sisi (gak dari depan aja kayak contoh diatas). Kalo dari depan aja emang gampang buat diedit-edit textnya.
Lebih gampangnya, cek ulang ATM agan apa emang bener udah masuk atau gak.
Inget, tuti makin pinter. Jangan mau dikasih bukti ini itu kalo nyatanya ATM agan emang masih kosong.
Kasus 6
A = Seller barang B
B = Seller barang B sekaligus Buyer barang C (penipu)
C = Seller barang C
Jadi si B mau beli barang si C dengan sistem COD tapi bayarnya tranfer rek... sebelum COD B transfer lunas ke rek C . si C adalah seller yg baik... transaksi terlaksana dengan baik. barang sudah diterima B dan uang sudah diterima terlebih dahuli oleh C...
eiiitsss.. masalahnya baru dimulai...
si C dapat sms dr si A meminta barang B(yg dijual B)... Si A sudah transfer uang ke rek C. dan si C gak tau apa tentang barang B... dan C mengakui dapat transfer dar Rek a.n A..... si A merasa di tipu oleh si B dan C... cekcok mereka berdua...
Ternyata si B membuka threat menjual barang dengan harga murah dan sama harganya dengan barang C dengan menggunakan rek C sebagai media transaksinya....
si A yg lugu kehilangan uang, si C yang tak tahu apa2 dan kena getahnya..
dan si C dapat barang tanpa bayar dengan moto datang,menang, dan hilang
Kasus 7
Dengan Berbagai kasus Kejahatan Transaksi Online itu, kita bisa menarik Solusi yang tepat untuk transaksi aman yang akan kita lakukan. Bahkan untuk COD pun bukanlah jaminan Aman. Sudah banyak Kasus perampokan ketika COD, Hipnotis dsb. Kemanan dan Kenyamanan transaksi adalah pilihan setiap orang. Keputusan Anda untuk memilih.
Kasus 1
Buyer dan seller sepakat COD disuatu tempat. Ketemulah mereka.
Setelah dirasa cukup, buyer pura-pura gak ada uang cash, alhasil buyer minta nomor rekening seller.
Seller yang lugu pun kasih nomor rekening.
Buyer sok-sok pake m/e-banking dan bilang kalo uangnya udah ditransfer. Selesai kan? Mereka pisah.
Seller cek ATM nya ternyata melompong.
Tips: Usahain jangan mau transfer-transferan, mending uang cash aja. Suruh dia ambil uangnya di ATM terdekat.
Lalu gimana kalo harga barangnya aja misal 20 Jutaan? Masa harus cash keras bawa-bawa uang 20juta?
Untuk orang yang mempunya barang dengan harga segitu, harus punya mbanking juga. Kalo gak punya resiko
Dan COD pun gak menjamin bebas penipuan
Kasus 2
Buyer dan seller sepakat COD disuatu tempat. Ketemulah mereka.
Seller beralibi harus buru-buru karena ada suatu urusan.
buyer yang belum puas ngecek barang si seller terpaksa meng-iya-kan dan harus membayar uang tersebut tanpa tau barang tersebut bagus/rusak. Mereka pisah.
buyer cek barangnya nya ternyata rusak. Dan nomor seller pun langsung gak aktif lagi.
Tips: Usahain seller ditahan dulu sampe agan puas ngecek barangnya. Kejadian ini pernah ane alamin pribadi. Alasan dia buru-buru karena ibunya sakit.
Lagi-lagi, COD gak menjamin bebas dari penipuan
Kasus 3
Buyer sepakat membeli barang seller. Tapi buyer minta untuk transfer uang 50% dulu dari harga deal, sisanya baru dibayar setelah barang sudah ditangan buyer.
Buyer pun transfer uang 50% tsb dan seller yang lugu ini pun langsung kirim barang.
Beberapa saat kemudian, janji buyer pun hanya tinggal janji. Dia menghilang gak tau kemana.
Tips: Jangan pernah mau kirim barang apapun kalo belum lunas.
Kasus 4
Buyer yang jujur dan emang lagi cari barang, jalan-jalan di FJB. Ketemu lapaknya Seller.
Singkat cerita, mereka deal diharga Rp. xxx tanpa rekber (jadi buyer yang lugu transfer langsung ke rekening seller.
Disini kebanyakan buyer juga ogah-ogahan transfer langsung. Tapi seller dengan pinternya bilang "DP aja delu deh gan 100 ribu, nanti ane kirim barangnya, kalo udah sampe agan lunasin".
Siapa yang gak tertarik kayak gitu? Dengan 100ribu barang udah ditangan kebanyakan orang juga mau.
Eits! Jangan salah.
Setelah setuju dan buyer pun transfer 100 ribu, apa yang terjadi? seller menghilang.
Tips: 100 ribu emang gak sebera buat beberapa orang. Tapi kalo tukang tipu berhasil modusin 10 orang kayak gini dalam sehari, dia udah dapet 1 juta. Jadi, jangan pernah mau DP kalo identitas dia dan reputasi dia belum jelas.
Kasus 5
Buyer tukang tipu jalan-jalan di FJB. Ketemu lapaknya seller.
Singkat cerita, mereka deal diharga Rp. xxx tanpa rekber (jadi buyer transfer langsung ke rekening seller. )
Disini kebanyakan seller juga langsung mau, wong buyer transfer langsung, lebih praktis.
Kemudian buyer kirim foto bukti kalo dia udah transfer ke rekening seller.
Kalo seller yang lugu dan percaya aja emang udah ditransfer, dia apes. Kenapa? karena foto bukti transferan tadi adalah palsu alias editan sotosop !!!!
Tips: Minta foto bukti transferan tadi dari beberapa sisi (gak dari depan aja kayak contoh diatas). Kalo dari depan aja emang gampang buat diedit-edit textnya.
Lebih gampangnya, cek ulang ATM agan apa emang bener udah masuk atau gak.
Inget, tuti makin pinter. Jangan mau dikasih bukti ini itu kalo nyatanya ATM agan emang masih kosong.
Kasus 6
A = Seller barang B
B = Seller barang B sekaligus Buyer barang C (penipu)
C = Seller barang C
Jadi si B mau beli barang si C dengan sistem COD tapi bayarnya tranfer rek... sebelum COD B transfer lunas ke rek C . si C adalah seller yg baik... transaksi terlaksana dengan baik. barang sudah diterima B dan uang sudah diterima terlebih dahuli oleh C...
eiiitsss.. masalahnya baru dimulai...
si C dapat sms dr si A meminta barang B(yg dijual B)... Si A sudah transfer uang ke rek C. dan si C gak tau apa tentang barang B... dan C mengakui dapat transfer dar Rek a.n A..... si A merasa di tipu oleh si B dan C... cekcok mereka berdua...
Ternyata si B membuka threat menjual barang dengan harga murah dan sama harganya dengan barang C dengan menggunakan rek C sebagai media transaksinya....
si A yg lugu kehilangan uang, si C yang tak tahu apa2 dan kena getahnya..
dan si C dapat barang tanpa bayar dengan moto datang,menang, dan hilang
Kasus 7
- seller pasang barang di FJB dengan harga murah banget dengan unit terbatas
- kemudian hanya melayani COD dan bener2 melakukan COD
- setelah melakukan COD dengan barang yang bener2 real dan bener2 murah tentunya para buyer memberikan testimoni
- selang beberapa waktu tidak ada aktivitas
- pasang iklan, barang yang sejenis dan dengan harga yang sama murahnya
- dengan memasang aturan bisa COD, bisa REKBER (dibatasi jumlahnya) dan transfer langsung (optional)
- kaskuser yang pada gelap mata pada berebut pengen beli barangnya yang sangat terjangkau dengan bermodalkan kepercayaan pada testimoni asli
- beberapa menggunakan rekber dan beberapa akan COD serta beberapa transfer langsung
- yang rekber dengan rekber terpercaya dana pasti aman (pembelinya pun dibatasi jumlahnya oleh seller)
- yang transfer langsung sudah setengah senang (setengah khawatir juga mungkin)
- yang mau COD???? sellernya tiba2 saja tidak dapat dihubungi, tempat tinggalnya tiba2 kosong, dan jejak terakhir hanya kesaksian pemilik kost serta yang pernah COD, selebihnya kosong
- yang rekber bersyukur
- yang transfer langsung, langsung lemes perasaannya
- yang mau COD gondok
- penipunya terus kabur dan belum terungkap
ending yang menyedihkan memang
Dengan Berbagai kasus Kejahatan Transaksi Online itu, kita bisa menarik Solusi yang tepat untuk transaksi aman yang akan kita lakukan. Bahkan untuk COD pun bukanlah jaminan Aman. Sudah banyak Kasus perampokan ketika COD, Hipnotis dsb. Kemanan dan Kenyamanan transaksi adalah pilihan setiap orang. Keputusan Anda untuk memilih.